
Fasilitas Penginapan di Pulau Royal yang Semi Privat
Oktober 28, 2023
Tips dan Trik Travelling Pulau Seribu yang Sangat Berguna
Oktober 30, 2023Berlibur di Pulau Seribu telah menjadi kegiatan yang populer bagi masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar Jakarta. Pasalnya, beberapa tempat wisata milik Kepulauan Seribu terletak di dekat pusat kota Jakarta.
Terdapat banyak hal yang bisa kamu lakukan selama berlibur. Mulai dari aktivitas ringan hingga aktivitas berhubungan dengan olah raga air, semuanya bisa kamu lakukan di spot-spot yang ada di pulau tersebut.
Aktivitas yang biasanya dinikmati pengunjung Kepulauan Seribu antara lain hiking, bermain di pantai, snorkeling, tracking, berenang dan scuba diving.
Hal-hal yang Dilarang saat Berlibur di Pulau Seribu
Untuk menikmati liburan dengan naman dan nyaman maka perlu untuk memperhatikan beberapa hal pada tempat tersebut seperti aturan dan hal lainnya.
1. Memegang Hewan Laut
Menyelam ke dasar laut memang merupakan aktivitas yang menyenangkan sekaligus menantang. Ini dimaksudkan untuk menantang karena kegiatan ini tidak dilakukan oleh semua orang.
Mendarat dengan sempurna di bawah air membutuhkan latihan teratur dan teknik tertentu. Setiap gerakan sedikit banyak mempengaruhi arah air dan makhluk laut.
Saat berlibur di Pulau Seribu scuba diving atau selam skuba memang dimaksudkan untuk menjadi hal yang menyenangkan karena kegiatan ini memungkinkan sebagian orang untuk melihat biota laut dari dekat.
Kegiatan ini juga memungkinkan kamu mengamati pergerakan makhluk laut. Terlihat menyenangkan bukan? Ya, itulah kenapa kegiatan ini kini banyak disukai oleh sejumlah anak muda.
Sayangnya, kegiatan menyelam seringkali disertai dengan hal-hal lain yang tidak terjamin. Misalnya, memelihara makhluk laut saat menyelam.
Faktanya, memelihara hewan laut tidak hanya dilarang saat berwisata ke Kepulauan Seribu, tapi juga ke tempat wisata lainnya. Salah satu alasan pelarangan ini adalah bahaya keamanan.
Pada dasarnya, hewan laut tidak memiliki sifat agresif ketika berada pada perairan tenang seperti danau atau sungai. Namun, saat berlibur di Pulau Seribu dan memegang dapat mengganggu hewan laut.
baca : Cagar Alam Kepulauan Seribu, Spesies Burung di Pulau Rambut
2. Membahayakan Biota Laut
Pulau Seribu menawarkan keindahan biota nya. Beberapa tempat dalam wisata Kepulauan Seribu bahkan sangat bagus untuk snorkeling dan diving. Kegiatan menantang ini kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Tentu saja, setiap aktivitas mengandung risiko kecil dan besar, kamu harus menghadapi bahaya ini dengan tenang. Salah satu risiko yang harus pengunjung hadapi adalah serangan makhluk laut dan biota laut.
Terlepas dari disadari atau tidak, serangan yang mengancam keamanan dapat terjadi karena kelalaian lainnya. Bahkan, para penyelam sengaja membuatnya saat berlibur ke wisata Kepulauan Seribu.
Contohnya adalah dengan sengaja menembak ikan di laut tempat menyelam. Beberapa pengunjung berlibur di Pulau Seribu bahkan bisa mengalami kehancuran terumbu karang.
Tentunya jika hal ini terus berlanjut akan mengganggu ekosistem laut di Kepulauan Seribu. Selain itu, pemusnahan tidak sejalan dengan program pemerintah.
Saat ini, pemerintah dan para pecinta diving sedang gencar melakukan upaya pelestarian biota laut di Kepulauan Seribu. Trawling dan shooting ikan tentunya tidak sesuai dengan program karena dapat menimbulkan kerusakan.
3. Membuang Sampah ke Laut
Membuang sampah adalah bagian dari rutinitas setiap orang, dimanapun berada. Pembuangan sampah harus pengunjung lakukan di tempat yang telah ditentukan.
Baik saat berlibur di Pulau Seribu maupun di tempat-tempat penting lainnya. Pembuangan limbah sembarangan tidak dibenarkan karena dapat mencemari lingkungan.
Apalagi jika terjadi di laut, masih ada kekurangan fakta yang muncul pada daerah tersebut. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan melalui pembuangan sampah pada tempatnya.
Hal itu terbukti dengan ditemukannya sampah plastik yang tertahan pada kedalaman sekitar 20 meter di atas permukaan laut. Tentu saja, fakta ini cukup mengkhawatirkan
Mengingat Kepulauan Seribu identik dengan pantai dan lautnya yang jernih sehingga membangkitkan minat masyarakat untuk menyelam.
Acara fun diving yang berujung pada penemuan sampah plastik ini juga mengingatkan masyarakat akan rusaknya ekosistem laut akibat sampah yang ditemukan di dasar laut saat berlibur di Pulau Seribu.
Selain itu, sampah plastik merupakan sesuatu yang sulit terurai. Jadi kalau sudah di dasar laut, kemungkinan pencemaran masih ada hingga puluhan tahun ke depan.
Karena kerugian yang sangat besar, pengunjung dilarang membuang sampah di area pantai atau saat menyelam. Sampah ada di pantai kemungkinan akan terbawa arus pantai.
Jika hal ini terus berlanjut, ada kemungkinan cepat atau lambat biota laut tersebut akan punah. Masukkan sampah plastik ke tempat sampah di pantai sebagai gantinya.
baca : Fasilitas Penginapan di Pulau Royal yang Semi Privat
4. Menyelam Sendirian
Seperti disebutkan di atas, ini adalah kegiatan yang menantang dan menyenangkan bagi sebagian orang. Apalagi jika kegiatan ini kamu lakukan seorang diri saat berlibur di Pulau Seribu.
Bagi sebagian orang, menyelam sendiri adalah tantangan terbesar, terutama saat berada di atas kedalaman tertentu. Sekalipun kegiatan tersebut terlihat membanggakan, pengunjung tidak boleh melakukannya.
Pulau Seribu terkenal dengan pantainya dan tempat menyelam yang menakjubkan. Oleh karena itu, pengunjung akan tergoda untuk menyelam sendirian dan tanpa bantuan.
Jenis penyelaman ini membahayakan keselamatan. Pasalnya, tidak ada yang bisa memprediksi kejadian apa yang mungkin terjadi di laut saat seseorang menyelam di Kepulauan Seribu saat berlibur.
Apalagi saat cuaca tidak mendukung waktu berlibur di Pulau Seribu. Penyelaman yang baik harus didampingi oleh teman selam atau teman memiliki pengetahuan tentang menyelam.
Jika tidak ada yang bisa menyelam, pengunjung lebih baik menyelam bersama divemaster. Penyelam juga harus mendapatkan izin terlebih dahulu jika ingin menyelam di lokasi penyelaman Pulau Seribu.
5. Mendekati Rip Current
Rip current memecah arus di lautan. Ciri khas arus adalah bagian tertentu dari air laut tampak tenang. Ada jalur gelombang di sekitarnya. Arus ini dapat ditemukan di Pantai Balekambang di Malang.
Rip Current merupakan arus air laut arahnya berbalik tegak lurus garis pantai atau menuju laut lepas. Arus ini biasanya pecah tidak jauh dari pantai dan lebarnya kurang dari 25 m.
Ketika sedang berlibur di Pulau Seribu dan ada arus rip biasanya memiliki kecepatan 1-2 kaki per detik. Namun, beberapa penelitian menemukan bahwa kecepatan maksimum arus sekitar 8 kaki per detik.
Bisa menjadi lebih kuat karena arus ini tegak lurus dengan pantai, disarankan untuk berhati-hati bagi wisatawan. Orang-orang yang terjebak dalam arus ini dapat dengan cepat hanyut ke lepas pantai.
Salah satu cara untuk terjebak dalam arus ini adalah berenang dengan tenang mengikuti arus, menjaga kepala tetap di atas permukaan hingga kekuatan arus mereda.
6. Masuki Terumbu Karang
Kamu akan menemukan terumbu karang saat berlibur di Pulau Seribu. Karang termasuk makhluk laut yang rentan terhadap kerusakan bahkan kematian.
Beberapa manusia awan yang menyelam di sekitar karang tidak menyadari kerusakan tersebut. Bertahan sampai kamu masuk dapat menyebabkan karang menjadi stres.
Jika ingin melihat terumbu karang lebih dekat, lihat saja tanpa menyentuhnya. Ini adalah aturan tidak tertulis yang harus wisatawan ketahui sebelum mengunjungi pantai.
Keberadaan terumbu karang sebenarnya berdampak besar pada energi gelombang. Semua benda dan makhluk di pantai musnah oleh munculnya gelombang besar.
Energi gelombang yang datang dari laut ke darat berkurang dengan adanya terumbu karang. Kondisi ini mengurangi kerusakan pantai akibat gelombang menuju daratan.
Fungsi terumbu karang hampir sama dengan hutan mangrove. Keberadaan terumbu karang dapat membantu menjaga ekosistem pesisir dan memperindah laut Ketika kamu berlibur di Pulau Seribu.