Setiap tempat wisata di belahan dunia manapun, pasti memiliki mitos. Mitos yang bisa dipercaya, juga tidak. Termasuk mitos Pulau Seribu, yang malah menjadi daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.

Pulau Seribu, merupakan nama beken dari Kepulauan Seribu. Sebuah kepulauan yang ada di sebelah utara Jakarta. Pulau Seribu menyimpan berbagai macam keindahan, yang tak boleh terlewat.

Akan tetapi, tahukah anda, jika dalam setiap keindahan, pasti akan selalu ada sebuah cerita yang menjadi pengiring. Betul, sebagai pengiring cerita tersebut akhirnya menjadi mitos yang dipercaya, dan menyebar.

Termasuk dengan cerita yang ada pada Pulau Seribu. Banyak cerita yang menjadi mitos. Alih-alih menjadi sepi, mitos ini malah membuat Pulau Seribu makin ramai dikunjungi.

Banyak pengunjung yang ingin membuktikan mitos Pulau Seribu. Baik mencoba hal yang terlarang, atau mengunjungi tempat sakral, dengan cerita unik yang membungkusnya.

Bukan hanya menjadi bumbu dalam sebuah tempat wisata saja. Bahkan ketika ada wisatawan yang hendak menjajal kenyataan dari mitos tersebut, ada juga yang mengalaminya secara nyata.

Testimoni dari orang-orang yang mengalami kenyataan mitos inilah, yang akhirnya membuat tempat wisata yang penuh dengan mitos menjadi suatu hal menarik bagi para calon wisatawan.

Untuk lebih mengenal kaitan mitos, dan tempat wisata ini. Ada baiknya kita mengetahui kaitan antara sebuah tempat wisata, dan cerita yang menjadi pengiringnya.

Setiap Keindahan, Pasti Ada Mitos yang Mengiringi

Dalam setiap perjalanan ke daerah manapun di belahan dunia mana saja, pasti tetap ada mitos yang dipercaya, dan akhirnya menyebar antar manusia. Mitos ini akhirnya menjadi sebuah pengiring cerita dari sebuah tempat,

Setiap tempat hidup manusia, pasti ada beragam cerita. Cerita yang akhirnya dikembangkan oleh pihak ketiga, dan kebenarannya menjadi acuan bagi banyak orang.

Padahal dalam sebuah mitos, kebenaran itu masih patut diragukan, karena masih banyak fakta yang belum terkumpul. Serta buktinya juga belum dapat dipegang dengan nyata.

Sedangkan berkaitan dengan keindahan, sebuah mitos menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya pada pantai yang ada di Selatan Jawa. Tentu kita sepakat, bahwa pantainya indah, dengan deburan ombak yang keras.

Namun ada mitos mengatakan bahwa di Pantai Selatan Jawa, merupakan kekuasaan dari Nyi Roro Kidul. Hal ini masih dapat diragukan, sebab banyak dari kita yang belum pernah melihat sosoknya secara langsung.

Bahkan bentuk kerajaannya juga belum pernah kita lihat. Tentu saja ini bisa menjadi cara untuk menarik wisatawan datang berkunjung. Kemudian di sisi lain ini juga menjadi peringatan.

Betul, peringatan Anda tidak salah membaca. Ini menjadi peringatan bagi para pengunjung agar tidak sembarangan saat berada di area pantai selatan. Baik ketika sedang bermain, dan juga selalu menjaga sopan santun.

Inilah kiatan antara keindahan, dan mitos. Keduanya seiring sejalan untuk menapaki zaman.

Begitu juga dengan mitos Pulau Seribu. Selain menjadi cerita yang tersimpan, juga menjadi sebuah jimat untuk menarik wisatawan.

baca : Liburan dan Belajar di Wisata Edukasi Pulau Seribu Ini Yuk

Mitos Pulau Seribu, dan Segala Detailnya

Mitos, tak selalu bersifat mengerikan. Terkadang mitos yang ada juga membawa nilai-nilai positif dalam kehidupan kita.

Sedangkan untuk masalah kepercayaan kepada mitos, itu bisa dikembalikan kepada diri kita masing-masing. Kita boleh percaya, dan boleh tidak. Sesuai dengan cara kita menanggapi mitos tersebut.

Nah, mitos Pulau Seribu ini juga memiliki sifat yang demikian. Kebanyakan belum dapat dibuktikan. Ada mitos yang membuat diri semakin positif, ada juga yang membuat negatif. Apa saja mitos tersebut, mari kita cek.

Pohon Tua Pulau Bidadari

Keberadaan pohon tua, baik di seluruh Indonesia, hingga ke benua lainnya pasti ada saja mitosnya. Entah diberikan sesaji, atau hanya cerita yang berkembang dari mulut ke mulut antar anggota masyarakat saja.

Mitos Pulau Seribu yang berkembang pada Pulau Bidadari ini, yakni dengan adanya cerita dari pohon tua. Memang, keberadaan pohon, dan tanaman paling lebat di Pulau Bidadari.

Untung saja mitosnya membawa kebaikan. Ada dua pohon tua yang menjadi acuan untuk mitos yang berkembang ini. Kedua pohon itu adalah pohon rejeki, dan pohon jodoh.

Hal baiknya adalah jika kita percaya pada kekuatan pohon tersebut, kita akan mendapatkan jodoh, dan rezeki yang setimpal dengan perilaku kita. Jadi mitos ini menyadarkan bahwa rejeki, dan jodoh adalah gambaran diri kita.

baca : Akses ke Pulau Seribu Ada Banyak, Ayo Segera Siapkan Liburan

Jembatan Cinta Pulau Tidung

Berbicara tentang cinta, maka tidak akan ada habisnya. Sebab cinta akan selalu ada selama manusia percaya. Termasuk juga dengan mitos Pulau Seribu, dari Jembatan Cinta ini.

Ada beberapa mitos yang membalut jembatan cinta ini. Mitos yang pertama adalah pikiran, dan penat Anda akan hilang ketika melompat dari jembatan menuju laut lepas.

Tentunya hal ini sangat logis. Sebab kesegaran air laut akan menjernihkan pikiran kita, dan juga membuat badan lebih rileks. Sehingga membuat stress berkurang.

Mitos selanjutnya adalah jika Anda berjalan bersama dengan pasangan melintasi jembatan ini, Anda dan pasangan bisa berujung langgeng atau perpisahan juga dapat terjadi.

Tentu hal ini merupakan mitos belaka. Sebab sebuah hubungan hanya ada dua pilihan, langgeng atau kandas. Sedangkan dasar sebuah hubungan yakni keyakinan antara satu pihak ke pihak lainnya.

Ujung Pulau Tidung Kecil

Hal pertama yang perlu Anda catat jika mengunjungi pulau ini adalah banyaknya makam di pulau ini. Inilah juga yang memunculkan mitos Pulau Seribu lainnya.

Ada kesaksian orang yang melihat adanya sosok hitam, dan tinggi besar. Ada dua yakni berjenis laki, dan perempuan. Untungnya keduanya hanya menampakan diri saja.

Selain itu ada juga seorang pengunjung yang pada malam hari berkeliling pulau. Hasil akhir malah berputar, dan baru bisa pulang ketika masuk waktu subuh.

Tentunya kedua mitos pulau seribu ini berkaitan sebab, dengan adanya makam, akhirnya menjadikan sugesti yang kuat. Sugesti tersebut akhirnya memunculkan sosok mengerikan yang terbayangkan oleh pikiran kita.

baca : Spot Foto Pulau Tidung Menarik Untuk Foto Instagram

Sedangkan jika orang yang hanya berputar pada satu tempat, bisa dikatakan jika itu adalah malam hari. Tentu jalan tidak terlihat, sehingga orang itu hanya berputar saja.

Jika dilihat lebih jauh, mitos pulau seribu ini pada dasarnya merupakan sebuah mitos yang tersebar, dan kenyataannya masih diragukan. Beberapa mitos juga dapat dibantah dengan pikiran.

Namun, itulah masyarakat Indonesia secara umum. Masih sangat lekat dengan mitos. Mitos pulau seribu ini memang meragukan, tapi inilah yang menjadi daya magis untuk menarik wisatawan.

Bayangkan saja, jika semisal tidak ada mitos yang berkembang. Maka Pulau Seribu hanyalah pulau kosong, tanpa cerita, dan penuh kehampaan. Mitos pulau seribu ini, mengisi celah kosong dalam dunia wisata.

Saat orang-orang berlomba mempromosikan wisata lewat keindahan, postingan media sosial, iklan, dan media promosi lainnya. Pulau Seribu masih bisa mempromosikan lewat mitos.

Mitos pulau seribu ini akhirnya dipercaya banyak orang, dan menjadi kebenaran yang semu. Walaupun semu, tapi hasil dari mitos ini nyata. Yakni dengan menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.

Semoga ke depannya mitos ini tetap dapat dipelihara. Sebab, banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada dunia pariwisata, khususnya di Pulau Seribu.