Tips Wisata Liburan Akhir Tahun
November 22, 2021Ingin Berlibur yang Hemat tapi Menyenangkan? Ikuti Tips Ini!!
November 22, 2021Kepulauan Seribu memang dikenal sebagai salah satu tujuan wisata populer di sekitaran ibukota Jakarta. Jaraknya yang relatif dekat dengan Jakarta, membuat banyak orang gemar berlibur ke sana. Salah satu pulau yang begitu diminati adalah pulau Tidung yang ternyata memiliki sejarah panjang. Bahkan tercatat jika Tidung sudah dihuni sejak tahun 1800-an, lebih dari dua abad lalu.
Yang menarik, para penduduk awalnya menetap di Tidung kecil yang akhirnya bermigrasi dan semakin padat seiring berjalannya waktu ke Tidung besar. Ada cukup banyak suku bangsa yang menghuni pulau Tidung di masa lalu seperti suku Bugis, Mandar, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera, Sumbawa, Banten dan Batavia. Bahkan saat letusan mahadahsyat gunung Krakatau pada Agustus 1883, Tidung juga menjadi saksi bisu yang membuat mayoritas penduduknya jadi korban.
Sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, pulau Tidung dipimpin oleh seorang BEK alias lurah bernama A.Mundari. Hingga akhirnya di tahun 1967, kecamatan Pulau Seribu berubah menjadi kecamatan Kepulauan Seribu yang berlanjut pada 2002 menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan dua kecamatan. Tidung mulai menjelma sebagai lokasi wisata sejak tahun 2009 yang turut mendongkrak pendapatan masyarakat setempat.
Pulau Tidung Penuh Adat Budaya
Karena memiliki sejarah panjang, ada beberapa situs yang juga ditemukan di Wisata pulau Tidung. Dua tahun sejak dibuka sebagai lokasi Tour, ditemukan sebuah makam keramat yang diyakini milik suku Tidung kabupaten Malinau-Kalimantan Timur. Diyakini jenazah yang itu adalah raja Pandita di wilayah suku Tidung yang berpindah ke Tidung besar saat era penjajahan Belanda.
Tokoh sejarah yang begitu dikenal di pulau Tidung adalah Panglima Hitam yang dipercaya berasal dari Cirebon, Banten, Jawa Barat dan dianggap sebagai Wa’Turup. Banyak masyarakat percaya kalau Panglima Hitam adalah orang yang pertama kali menginjakkan kakinya di Tidung. Cerita mengenai orang pertama di Tidung ini semakin dikenal karena mimpi Sugeng, seorang warga Tidung yang berjumpa Panglima Hitam dan menemukan makam di sebelah timur Tidung kecil, di bawah pohon kedondong besar pada 31 Desember 2006.